Jumat, 20 Mei 2016

STRUCTURE and WRITTEN

SKILL 1 : SUBJECTS AND VERBS
Some sentences in English have just one subject and verb, and it is very important for you to find the subject and verb in these sentences. In some sentences it is easy to find the subject and verb. However, certain structures, such as objects of prepositions, appositives, and participles, can cause confusion in locating the subject and verb because each of these structures can look like a subject or verb. An object of the preposition or an appositive can be mistaken for a subject, while a participle can be mistaken for a verb.
Therefore, you should be able to do the following in sentences with one subject and verb: 1) be sure the sentence has a subject and a verb, 2) be careful of objects of prepositions and appositives when you are looking for the subject, and 3) be careful of present participles and past participles when you are looking for the verb.
You know that a sentence in English should have a subject and a verb. The most common types of problems that you will encounter in the Structure section of the TOEFL test are related to subjects and verbs; perhaps the sentence is missing either the subject, or the verb, or both; perhaps the sentence has an extra subject or verb. A preposition is followed by a noun or pronoun that is called an object of the preposition. If a word is an object of a preposition, it is not the subject.

Example    :
1. The book________Sent to you yesterday.
    (A) It was
    (B) Were
    (C) Is
    (D) Was

2. Engineers________ for work on the new space program.
    (A) necessary
    (B) are needed
    (C) hopefully
    (D) next month

3. Fitzgerald_______ the society of the 1920's in his novel, The Great Gatsby.
    (A) reflect
    (B) reflects
    (C) are reflecting
    (D) have reflected

4. _________ was backed up for miles on the freeway.
    (A) Yesterday
    (B) In the morning
    (C) Traffic
    (D) Cars

5. The newspapers______every morning.
    (A) delivery
    (B) are delivered
    (C) on time
    (D) regularly

6. After she had perused the material, the secratary decided that everything ___ in order.
    (A) Is
    (B) Are
    (C) Was
    (D) Were

7. A pack of wild dogs ____ frightened all the ducks away.
    (A) Is
    (B) Are
    (C) Have
    (D) Has

8. Anything _____ better than going to another movie tonight.
    (A) Is
    (B) Are
    (C) Was
    (D) Were

9. Skating _____ becoming more popular every day.
    (A) Is
    (B) Are
    (C) Was
    (D) Were

10.There ____ been too many interruptions in this class.
    (A) Is
    (B) Are
    (C) Have
    (D) Has

SKILL 3: PRESENT PARTICIPLES
Present participles can-cause confusion in the Structure section of the TOEFL test because a present participle can be either an adjective or a part of the verb. A present participle is the – ing form of the verb. It is part of the verb when it is preceded by some form of the verb be.

Example    :
1. When we came home last night we saw a man ____ to get on our roof.
    (A) trying
    (B) tried
    (C) he tries
    (D) to try

2. The first school day is a frightening experience for many children. The underlined phrase means ; an experience ____ many children.
    (A) that frightens
    (B) it frightens
    (C) who frightens
    (D) which will frightens

3. The young man ____ by this Institute are all good university graduates.
    (A) employ
    (B) employed
    (C) to employee
    (D) employing

4. A few days after the interview, I received a letter ____ me a job.
    (A) has offered
    (B) offered
    (C) being offered
    (D) offering

5. ____ by mountains, the city has a cool climate.
    (A) Be surrounded
    (B) Surrounded
    (C) Surrounding
    (D) Having surrounded

6. The people ____ during the war were mostly young soldiers.
    (A) killing
    (B) killed
    (C) were killed
    (D) were killing

7. _____ her mistakes, the stewardess immediately apologized to the passenger.
    (A) Realized
    (B) In realizing
    (C) Realizing
    (D) She realized

8. The accident ____ a bus and two cars took the lives of four people and injured numerous others.
    (A) to involve
    (B) involving
    (C) to be involved
    (D) it involves

9. Being an outstanding student in our school, he has been offered a scholarship to study in Australia.
   The underlined words means ____ of our school.
    (A) If he is an outstanding student
    (B) Although he is an outstanding student
    (C) When he is an outstanding student
    (D) As he is an outstanding student

10.Talking excitedly to each other, they forgot to finish the exercises.
     The underlined word means ____ , they forgot to finish the exercises.
    (A) Although they talked excitedly
    (B) In order that they could talk excitedly
    (C) Because they were talking excitedly
    (D) When they had talked excitedly

Senin, 04 Januari 2016

PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

PROSES MENGARANG ILMIAH

Secara umum, tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam menyusun karangan ilmiah dibagi menjadi lima tahap, yaitu: (1) persiapan, (2) pengumpulan data, (3) pengorganisasian dan pengonsepan, (4) pemeriksaan atau penyuntingan konsep, dan (5) penyajian.

Tahap persiapan adalah tahap awal yang perlu dilakukan dalam menulis karangan ilmiah. Tahap ini terdiri dari, memilih topik, menentukan judul, dan membuat kerangka karangan. Topik yang dipilih sebaiknya topik yang menarik dan diketahui oleh penulis. Selain itu, topik yang baik adalah topik yang mempunyai lingkup yang terbatas. Setelah menentukan topik langkah selanjutnya adalah menentukan judul. Penentuan judul dalam karangan ilmiah dapat dilakukan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, di mana, kapan, bagaimana. Selain itu, dalam membuat sebuah karangan ilmiah judul haruslah berupa frasa bukan kalimat. Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menentukan kerangka karangan. Kerangka ini nantinya akan membantu dalam proses penulisan karangan. Selain itu, kerangka inilah yang akan menjadi acuan dalam membuat karangan sehingga akan menjadi runtut dan teratur dalam memaparkan atau menganalisis masalah.
Tahap kedua dalam menulis karangan ilmiah adalah pengumpulan data. Data dapat diperoleh dari beberapa sumber yaitu, media dan lapangan. Data yang diperlukan dapat diperoleh dari media, antara lain buku, koran, majalah, internet, ataupun media yang lain. Selain itu, data juga dapat diperoleh langsung di dalam lapangan. Data yang berasal dari lapangan dapat diperoleh dengan cara pengamatan, wawancara, atau eksperimen. Data yang dikumpulkan haruslah data yang relevan dengan karangan yang akan dibuat.
Dalam pengorganisasian atau pengonsepan, data yang telah kita peroleh dibagi berdasarkan jenis, sifat, atau bentuk. Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan penganalisisan data dengan menggunakan teknik yang diperlukan. Misalnya, data yang bersifat kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode statistik. Setelah data diolah dan dianalisis, kemudian dapat dilakukan pengonsepan karangan ilmiah sesuai dengan kerangka yang telah dibuat.
Tahap keempat adalah pemeriksaan atau penyuntingan konsep. Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap konsep yang saling bertentangan maupun yang berulang-ulang. Dalam tahap ini, penjelas yang tidak diperlukan maka akan dibuang, sedangkan penjelas baru yang akan mendukung karangan akan ditambahkan untuk menunjang pembahasan. Tahap terakhir dalam menyusun karangan ilmiah adalah penyajian. Dalam penyajian karangan ilmiah haruslah diperhatikan dari segi bahasa dan bentuk penyajian. Kalimat yang digunakan dalam menulis karangan ilmiah harus sesuai dengan standar Bahasa Indonesia yang baku. Sedangkan dalam bentuk penyajian, perlu diperhatikan urutan unsur-unsur karangan dan ketentuan yang berlaku.



PENYAJIAN KARYA ILMIAH

Secara garis besar, Struktur Penyajian Karya Ilmiah terdiri atas bagian; Pendahuluan, Pokok pembahasan, dan Penutup. Dengan demikian, sebuah karya ilmiah akan selalu mulai dengan suatu  pengantar yang menuju ke pokok pembahasan, dan diakhiri dengan penutup yang dapat berupa simpulan dan rekomendasi.

Bagian Pengantar. Bagian pengantar atau sering disebut pendahuluan dapat berupa latar belakang yang menggambarkan penting nya topik yang akan dibahas, tujuan penulisan, dan mungkin juga ruang lingkup penulisan. Luas cakupan bagian pembuka atau pendahuluan ini bervariasi sesuai dengan jenis karya ilmiah yang ditulis. Ada bagian pendahuluan yang hanya terdiri dari satu atau dua paragraf, ada pula yang terdiri dari satu bab yang dibagi lagi menjadi subtopik.

Bagian Inti. Bagian inti atau pokok pembahasan sebuah karya ilmiah merupakan bagian yang paling besar dalam sebuah karya ilmiah. Tergantung dari luasnya masalah yang di bahas atau dari jenis karya ilmiah yang ditulis, bagian pembahasan ini dapat sangat panjang dan dapat pula sangat singkat. Skripsi, tesis, dan disertasi mungkin mencantumkan beberapa bab yang dapat dikelompokkan sebagai bagian inti, sedangkan artikel ilmiah mungkin mencamtumkan beberapa subtopik. Namun yang jelas bagian inti atau pokok pembahasan ini memberi kesempatan kepada penulis untuk memaparkan proses kejadian /penelitian yang di lakukan atau hasil kajian yang akan diungkapkan.
Bagian penutup.

Bagian penutup merupakan bagian akhir dari sebuah tulisan. Seperti halnya pada bagian pendahuluan dan bagian inti, bagian penutup sebuah karya ilmiah juga mempunyai struktur kajian yang khas, yang berbeda dari bagian penutup jenis tulisan lain. Sebuah karya ilmiah biasanya ditutup dengan simpulan dan harapan atau rekomendasi.


Daftar Pustaka :

http://www.kompasiana.com/blankstate/tahap-tahap-penyusunan-karangan-ilmiah_54f41169745513a32b6c853b

FORMAT MAKALAH ILMIAH

Pembahasan tentang aturan penulisan karya ilmiah ini, hanya membahas secara umum saja, seperti Bahasa yang digunakan, jenis kertas, format pengetikan, margin, spasi dan penomoran halaman. Untuk lebih jelasnya, silahkan pahami pembahasan berikut ini.

1. Bahasa
Penulisan dalam Bahasa Indonesia menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah (Departemen Pendidikana dan Kebudayaan).

2. Kertas

    -Kertas ukuran A4 (21 X 29,7 cm)
    -Jenis kertas HVS dengan bobot 80 gram
    -Untuk sampul menggunakan kertas Buffalo


3. Pengetikan

    -Jenis huruf (font) adalah Times New Roman dengan ukuran 12.
    -Ukuran huruf (font) 10 atau 11 dapat digunakan untuk isian dalam tabel atau keterangan gambar (tidak termasuk untuk judul).
    -Huruf miring (italic) digunakan untuk kata asing, nama buku dan majalah atau publikasi ilmiah pada catatan kaki (tidak termasuk dalam daftar pustaka).
    -Judul bab diketik 6 spasi dari batas atas kertas.
    -Judul subbab pada bagian bawah halaman harus diikuti dengan dua baris penuh di bawahnya (jika tempat tidak memungkinkan, harus dimulai pada halaman berikutnya).
    -Kata terakhir pada suatu halaman tidak boleh dipenggal ke halaman berikutnya, seluruh kata harus diketik pada halaman berikutnya.
    -Alinea dapat dipisahkan dengan indentasi atau perbedaan spasi.
    -Jarak indentsi bebas tetapi konsisten.


4. Margin

    -Jarak margin atas, bawah dan kanan adalah 3 cm (1,2 in) dari pinggir kertas.
    -Jarak margin kiri adalah 4 cm (1,6 in) dari pinggir kertas.
    -Semua tabel dan gambar harus berada dalam margin.


5. Spasi

    -Secara umum, keseluruhan tulisan harus berspasi ganda
    -Spasi tunggal digunakan untuk judul, judul bab, judul sub bab, kutipan, tabel, judul  tabel, judul gambar, entri bibliografi dan naskah pada abstrak makalah ilmiah.
    -Spasi tripel digunakan untuk antar tabel, antar gambar, antar tabel dan naskah, dan antar gambar dan naskah.
    -Spasi empat digunakan antara nama penulis dan baris pertama naskah pada halaman abstrak, antara "Daftar Tabel" dan baris pertama judul tabel pada halaman daftar tabel, antara "Daftar Gambar" dan baris pertama judul gambar pada halaman daftar gambar dan antara judul bab dan sub bab atau baris pertama naskah.
    -Jarak (jumlah ketukan antar kata) dalam tulisan: Jarak satu ketukan digunakan antar kata dan  setelah semua tanda baca kecuali titik pada akhir kalimat, titik dua, titik koma, tanda tanya dan tanda seru. Jarak satu ketukan digunakan sesudah titik untuk singkatan gelar dan nama. Jarak dua ketukan digunakan setelah tanda baca titik pada akhir kalimat, titik dua, titik koma, tanda tanya, dan tanda seru. Antara titik dan singkatan lain dalam suatu gelar (misalnya Ph.D., S.H.) tidak mempunyai jarak, begitu juga dengan angka lain yang menunjukkan waktu dan bilangan ribuan.


6. Penomoran Halaman

    -Nomor halaman diketik tanpa tanda petik ataupun tanda hubung.
    -Nomor halaman ditempatakan di samping kanan, satu spasi di atas margin atas dan berjarak 3 cm (1,2 in) dari pinggir kanan kertas.
    -Pada halaman yang memuat judul utama (bab), nomor halaman tidak dicantumkan tetapi termasuk dihitung.
    -Semua halaman dinomori, kecuali halaman pertama yang kosong, halaman judul, halaman muka, dan halaman pertama suatu bab.


Daftar Pustaka :
http://karyatulisilmiah.com/format-dan-konsep-dasar-menyusun-laporan-penelitian/

http://malelas.blogspot.co.id/2013/10/format-dan-aturan-penulisan-karya.html