Kamis, 30 April 2015

Perawatan dan Pemakaian Ban Tubless pada Motor

Begitu pentingnya ban dalam menjaga keselamatan kita dalam berkendara untuk itu kita perlu tahu bagaimana merawat ban tubeless dan bagaimana mengetahui tanda-tanda bahwa ban sudah seharusnya diganti dengan yang baru. Cara untuk mengetahui bahwa ban sudah harus ganti dengan ban baru adalah :

1. Cek kedalaman alur di setiap telapak ban. Seandainya kedalaman alurnya kurang dari 1,6 milimeter dari permukaan atas baris TWI, itu tandanya ban kendaraan Anda sudah harus diganti.

2. Amati apakah permukaan ban dalam keadaan rata/licin sehingga kembangannya mulai tak tampak. Andaikata keausan ban kendaraan sudah tidak dapat ditolerir, Anda mesti menggantinya dengan ban baru.

3. Perhatikan dengan teliti bagian luar (pinggir) ban kendaraan Aa yang mengalami keretakan. Sebaiknya ban seperti itu cepat diganti untuk menghindari kemungkinan buruk.

4. Begitu pula jika terjadi ban yang mulai sering bocor dan sering ditambal maka lama-lama ban bentuknya akan berubah dan bisa menyebabkan ketidakseimbangan sehingga ban perlu diganti.

Yang tidak kalah penting adalah bagaimana memelihara dan merawat ban tubeless agar awet, berikut ini beberapa tips yang bisa kita lakukan :

1. Jangan mengurangi tekanan angin ketika ban masih dalam keadaan panas. Penyesuaian tekanan hanya dapat dilakukan saat ban menjadi dingin;

2. Jangan memberikan beban pada ban melebihi ketentuan muatan maksimum kendaraan;

3. Perlu pemeriksaan rutin terhadap telapak dan bahu ban untuk mendeteksi kerusakan-kerusakan lebih dini. Apabila ban sudah mencapai batas keausan minimum, ban harus segera diganti;

4. Sekalipun bocor, jangan buru-buru menutupnya dengan lem ban atau lem cair lain. Cairan akan menyebar kepermukaan ban yang berakibat kerusakan permanen pada permukaan yang tak bocor scrta korosi pada scrat ban. Bahayanya, ban bisa meledak mendadak bila dipacu dalam kecepatan tinggi. Sebaiknya tamballah dengan potongan ban, baru direkatkan dengan lem;

5. Jangan berkendara dengan ban kempes sekalipun untuk jarak dekat. Ban dan pelek bakal rusak tanpa bisa diperbaiki lagi bila berkendara dengan ban kempes.

BAN TUBELESS
Ban tubeless ada dua jenis, yaitu soft compound dan regular compound. Kalau soft compound, biasanya dibuat untuk kompetisi yakni road race. Soft compoundnya memang dibutuhkan rider untuk bermanuver.
Tapi, sekarang ban tubeless jenis soft compound trendnya sudah mengarah ke pemakaian harian, sebab banyak sport 250 cc memakai ban jenis ini. Selain menjadi kebutuhan agar tetap stabil saat dipakai manuver di jalanan, juga menjadi life style.
Sedang regular compound yang mengarah ke jenis medium cenderung hard, dikonsumsikan buat harian dan tak bisa dipakai balap. Mengingat, kadar campuran compound ban jenis ini terbatas kemampuannya. Dan oleh pabrikan untuk memaksimalkan kemampuan menghadapi jalanan,  maka dipakainya kembangan untuk menunjang limit compound yang diaplikasi.
Dan ketika ditinjau dari harga, ban tubeless soft compound lebih mahal dibanding regular compound. Dan makin besar profil bannya dipastikan makin mahal. Tapi, umur pemakaian ban tak bisa lama ketika dipakai harian. Sementara ban tubeless yang menganut regular compound, lebih awet.
KONSUMSI BUAT PELEK JERUJI 
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/02/ini-dia-cara-memilih-dan-merawat-ban-tubeles.html#sthash.RHnCTegn.dpuf
BAN TUBELESS
Ban tubeless ada dua jenis, yaitu soft compound dan regular compound. Kalau soft compound, biasanya dibuat untuk kompetisi yakni road race. Soft compoundnya memang dibutuhkan rider untuk bermanuver.
Tapi, sekarang ban tubeless jenis soft compound trendnya sudah mengarah ke pemakaian harian, sebab banyak sport 250 cc memakai ban jenis ini. Selain menjadi kebutuhan agar tetap stabil saat dipakai manuver di jalanan, juga menjadi life style.
Sedang regular compound yang mengarah ke jenis medium cenderung hard, dikonsumsikan buat harian dan tak bisa dipakai balap. Mengingat, kadar campuran compound ban jenis ini terbatas kemampuannya. Dan oleh pabrikan untuk memaksimalkan kemampuan menghadapi jalanan,  maka dipakainya kembangan untuk menunjang limit compound yang diaplikasi.
Dan ketika ditinjau dari harga, ban tubeless soft compound lebih mahal dibanding regular compound. Dan makin besar profil bannya dipastikan makin mahal. Tapi, umur pemakaian ban tak bisa lama ketika dipakai harian. Sementara ban tubeless yang menganut regular compound, lebih awet.
KONSUMSI BUAT PELEK JERUJI 
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/02/ini-dia-cara-memilih-dan-merawat-ban-tubeles.html#sthash.RHnCTegn.dpuf
BAN TUBELESS
Ban tubeless ada dua jenis, yaitu soft compound dan regular compound. Kalau soft compound, biasanya dibuat untuk kompetisi yakni road race. Soft compoundnya memang dibutuhkan rider untuk bermanuver.
Tapi, sekarang ban tubeless jenis soft compound trendnya sudah mengarah ke pemakaian harian, sebab banyak sport 250 cc memakai ban jenis ini. Selain menjadi kebutuhan agar tetap stabil saat dipakai manuver di jalanan, juga menjadi life style.
Sedang regular compound yang mengarah ke jenis medium cenderung hard, dikonsumsikan buat harian dan tak bisa dipakai balap. Mengingat, kadar campuran compound ban jenis ini terbatas kemampuannya. Dan oleh pabrikan untuk memaksimalkan kemampuan menghadapi jalanan,  maka dipakainya kembangan untuk menunjang limit compound yang diaplikasi.
Dan ketika ditinjau dari harga, ban tubeless soft compound lebih mahal dibanding regular compound. Dan makin besar profil bannya dipastikan makin mahal. Tapi, umur pemakaian ban tak bisa lama ketika dipakai harian. Sementara ban tubeless yang menganut regular compound, lebih awet.
KONSUMSI BUAT PELEK JERUJI 
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/02/ini-dia-cara-memilih-dan-merawat-ban-tubeles.html#sthash.RHnCTegn.dpuf
BAN TUBELESS
Ban tubeless ada dua jenis, yaitu soft compound dan regular compound. Kalau soft compound, biasanya dibuat untuk kompetisi yakni road race. Soft compoundnya memang dibutuhkan rider untuk bermanuver.
Tapi, sekarang ban tubeless jenis soft compound trendnya sudah mengarah ke pemakaian harian, sebab banyak sport 250 cc memakai ban jenis ini. Selain menjadi kebutuhan agar tetap stabil saat dipakai manuver di jalanan, juga menjadi life style.
Sedang regular compound yang mengarah ke jenis medium cenderung hard, dikonsumsikan buat harian dan tak bisa dipakai balap. Mengingat, kadar campuran compound ban jenis ini terbatas kemampuannya. Dan oleh pabrikan untuk memaksimalkan kemampuan menghadapi jalanan,  maka dipakainya kembangan untuk menunjang limit compound yang diaplikasi.
Dan ketika ditinjau dari harga, ban tubeless soft compound lebih mahal dibanding regular compound. Dan makin besar profil bannya dipastikan makin mahal. Tapi, umur pemakaian ban tak bisa lama ketika dipakai harian. Sementara ban tubeless yang menganut regular compound, lebih awet.
KONSUMSI BUAT PELEK JERUJI 
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/02/ini-dia-cara-memilih-dan-merawat-ban-tubeles.html#sthash.RHnCTegn.dpuf
BAN TUBELESS
Ban tubeless ada dua jenis, yaitu soft compound dan regular compound. Kalau soft compound, biasanya dibuat untuk kompetisi yakni road race. Soft compoundnya memang dibutuhkan rider untuk bermanuver.
Tapi, sekarang ban tubeless jenis soft compound trendnya sudah mengarah ke pemakaian harian, sebab banyak sport 250 cc memakai ban jenis ini. Selain menjadi kebutuhan agar tetap stabil saat dipakai manuver di jalanan, juga menjadi life style.
Sedang regular compound yang mengarah ke jenis medium cenderung hard, dikonsumsikan buat harian dan tak bisa dipakai balap. Mengingat, kadar campuran compound ban jenis ini terbatas kemampuannya. Dan oleh pabrikan untuk memaksimalkan kemampuan menghadapi jalanan,  maka dipakainya kembangan untuk menunjang limit compound yang diaplikasi.
Dan ketika ditinjau dari harga, ban tubeless soft compound lebih mahal dibanding regular compound. Dan makin besar profil bannya dipastikan makin mahal. Tapi, umur pemakaian ban tak bisa lama ketika dipakai harian. Sementara ban tubeless yang menganut regular compound, lebih awet.
KONSUMSI BUAT PELEK JERUJI 
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/02/ini-dia-cara-memilih-dan-merawat-ban-tubeles.html#sthash.RHnCTegn.dpuf
BAN TUBELESS
Ban tubeless ada dua jenis, yaitu soft compound dan regular compound. Kalau soft compound, biasanya dibuat untuk kompetisi yakni road race. Soft compoundnya memang dibutuhkan rider untuk bermanuver.
Tapi, sekarang ban tubeless jenis soft compound trendnya sudah mengarah ke pemakaian harian, sebab banyak sport 250 cc memakai ban jenis ini. Selain menjadi kebutuhan agar tetap stabil saat dipakai manuver di jalanan, juga menjadi life style.
Sedang regular compound yang mengarah ke jenis medium cenderung hard, dikonsumsikan buat harian dan tak bisa dipakai balap. Mengingat, kadar campuran compound ban jenis ini terbatas kemampuannya. Dan oleh pabrikan untuk memaksimalkan kemampuan menghadapi jalanan,  maka dipakainya kembangan untuk menunjang limit compound yang diaplikasi.
Dan ketika ditinjau dari harga, ban tubeless soft compound lebih mahal dibanding regular compound. Dan makin besar profil bannya dipastikan makin mahal. Tapi, umur pemakaian ban tak bisa lama ketika dipakai harian. Sementara ban tubeless yang menganut regular compound, lebih awet.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/02/ini-dia-cara-memilih-dan-merawat-ban-tubeles.html#sthash.RHnCTegn.dpuf
BAN TUBELESS
Ban tubeless ada dua jenis, yaitu soft compound dan regular compound. Kalau soft compound, biasanya dibuat untuk kompetisi yakni road race. Soft compoundnya memang dibutuhkan rider untuk bermanuver.
Tapi, sekarang ban tubeless jenis soft compound trendnya sudah mengarah ke pemakaian harian, sebab banyak sport 250 cc memakai ban jenis ini. Selain menjadi kebutuhan agar tetap stabil saat dipakai manuver di jalanan, juga menjadi life style.
Sedang regular compound yang mengarah ke jenis medium cenderung hard, dikonsumsikan buat harian dan tak bisa dipakai balap. Mengingat, kadar campuran compound ban jenis ini terbatas kemampuannya. Dan oleh pabrikan untuk memaksimalkan kemampuan menghadapi jalanan,  maka dipakainya kembangan untuk menunjang limit compound yang diaplikasi.
Dan ketika ditinjau dari harga, ban tubeless soft compound lebih mahal dibanding regular compound. Dan makin besar profil bannya dipastikan makin mahal. Tapi, umur pemakaian ban tak bisa lama ketika dipakai harian. Sementara ban tubeless yang menganut regular compound, lebih awet.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/02/ini-dia-cara-memilih-dan-merawat-ban-tubeles.html#sthash.RHnCTegn.dpuf
BAN TUBELESS
Ban tubeless ada dua jenis, yaitu soft compound dan regular compound. Kalau soft compound, biasanya dibuat untuk kompetisi yakni road race. Soft compoundnya memang dibutuhkan rider untuk bermanuver.
Tapi, sekarang ban tubeless jenis soft compound trendnya sudah mengarah ke pemakaian harian, sebab banyak sport 250 cc memakai ban jenis ini. Selain menjadi kebutuhan agar tetap stabil saat dipakai manuver di jalanan, juga menjadi life style.
Sedang regular compound yang mengarah ke jenis medium cenderung hard, dikonsumsikan buat harian dan tak bisa dipakai balap. Mengingat, kadar campuran compound ban jenis ini terbatas kemampuannya. Dan oleh pabrikan untuk memaksimalkan kemampuan menghadapi jalanan,  maka dipakainya kembangan untuk menunjang limit compound yang diaplikasi.
Dan ketika ditinjau dari harga, ban tubeless soft compound lebih mahal dibanding regular compound. Dan makin besar profil bannya dipastikan makin mahal. Tapi, umur pemakaian ban tak bisa lama ketika dipakai harian. Sementara ban tubeless yang menganut regular compound, lebih awet.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/02/ini-dia-cara-memilih-dan-merawat-ban-tubeles.html#sthash.RHnCTegn.dpuf
BAN TUBELESS
Ban tubeless ada dua jenis, yaitu soft compound dan regular compound. Kalau soft compound, biasanya dibuat untuk kompetisi yakni road race. Soft compoundnya memang dibutuhkan rider untuk bermanuver.
Tapi, sekarang ban tubeless jenis soft compound trendnya sudah mengarah ke pemakaian harian, sebab banyak sport 250 cc memakai ban jenis ini. Selain menjadi kebutuhan agar tetap stabil saat dipakai manuver di jalanan, juga menjadi life style.
Sedang regular compound yang mengarah ke jenis medium cenderung hard, dikonsumsikan buat harian dan tak bisa dipakai balap. Mengingat, kadar campuran compound ban jenis ini terbatas kemampuannya. Dan oleh pabrikan untuk memaksimalkan kemampuan menghadapi jalanan,  maka dipakainya kembangan untuk menunjang limit compound yang diaplikasi.
Dan ketika ditinjau dari harga, ban tubeless soft compound lebih mahal dibanding regular compound. Dan makin besar profil bannya dipastikan makin mahal. Tapi, umur pemakaian ban tak bisa lama ketika dipakai harian. Sementara ban tubeless yang menganut regular compound, lebih awet.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/02/ini-dia-cara-memilih-dan-merawat-ban-tubeles.html#sthash.RHnCTegn.dpuf
BAN TUBELESS
Ban tubeless ada dua jenis, yaitu soft compound dan regular compound. Kalau soft compound, biasanya dibuat untuk kompetisi yakni road race. Soft compoundnya memang dibutuhkan rider untuk bermanuver.
Tapi, sekarang ban tubeless jenis soft compound trendnya sudah mengarah ke pemakaian harian, sebab banyak sport 250 cc memakai ban jenis ini. Selain menjadi kebutuhan agar tetap stabil saat dipakai manuver di jalanan, juga menjadi life style.
Sedang regular compound yang mengarah ke jenis medium cenderung hard, dikonsumsikan buat harian dan tak bisa dipakai balap. Mengingat, kadar campuran compound ban jenis ini terbatas kemampuannya. Dan oleh pabrikan untuk memaksimalkan kemampuan menghadapi jalanan,  maka dipakainya kembangan untuk menunjang limit compound yang diaplikasi.
Dan ketika ditinjau dari harga, ban tubeless soft compound lebih mahal dibanding regular compound. Dan makin besar profil bannya dipastikan makin mahal. Tapi, umur pemakaian ban tak bisa lama ketika dipakai harian. Sementara ban tubeless yang menganut regular compound, lebih awet.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/02/ini-dia-cara-memilih-dan-merawat-ban-tubeles.html#sthash.RHnCTegn.dpuf
BAN TUBELESS
Ban tubeless ada dua jenis, yaitu soft compound dan regular compound. Kalau soft compound, biasanya dibuat untuk kompetisi yakni road race. Soft compoundnya memang dibutuhkan rider untuk bermanuver.
Tapi, sekarang ban tubeless jenis soft compound trendnya sudah mengarah ke pemakaian harian, sebab banyak sport 250 cc memakai ban jenis ini. Selain menjadi kebutuhan agar tetap stabil saat dipakai manuver di jalanan, juga menjadi life style.
Sedang regular compound yang mengarah ke jenis medium cenderung hard, dikonsumsikan buat harian dan tak bisa dipakai balap. Mengingat, kadar campuran compound ban jenis ini terbatas kemampuannya. Dan oleh pabrikan untuk memaksimalkan kemampuan menghadapi jalanan,  maka dipakainya kembangan untuk menunjang limit compound yang diaplikasi.
Dan ketika ditinjau dari harga, ban tubeless soft compound lebih mahal dibanding regular compound. Dan makin besar profil bannya dipastikan makin mahal. Tapi, umur pemakaian ban tak bisa lama ketika dipakai harian. Sementara ban tubeless yang menganut regular compound, lebih awet.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/02/ini-dia-cara-memilih-dan-merawat-ban-tubeles.html#sthash.RHnCTegn.dpuf
BAN TUBELESS
Ban tubeless ada dua jenis, yaitu soft compound dan regular compound. Kalau soft compound, biasanya dibuat untuk kompetisi yakni road race. Soft compoundnya memang dibutuhkan rider untuk bermanuver.
Tapi, sekarang ban tubeless jenis soft compound trendnya sudah mengarah ke pemakaian harian, sebab banyak sport 250 cc memakai ban jenis ini. Selain menjadi kebutuhan agar tetap stabil saat dipakai manuver di jalanan, juga menjadi life style.
Sedang regular compound yang mengarah ke jenis medium cenderung hard, dikonsumsikan buat harian dan tak bisa dipakai balap. Mengingat, kadar campuran compound ban jenis ini terbatas kemampuannya. Dan oleh pabrikan untuk memaksimalkan kemampuan menghadapi jalanan,  maka dipakainya kembangan untuk menunjang limit compound yang diaplikasi.
Dan ketika ditinjau dari harga, ban tubeless soft compound lebih mahal dibanding regular compound. Dan makin besar profil bannya dipastikan makin mahal. Tapi, umur pemakaian ban tak bisa lama ketika dipakai harian. Sementara ban tubeless yang menganut regular compound, lebih awet.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/02/ini-dia-cara-memilih-dan-merawat-ban-tubeles.html#sthash.RHnCTegn.dpuf

EKONOMI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM DAN REALITAS

EKONOMI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM DAN REALITAS

EKONOMI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM

Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.
Hukum Ekonomi di bedakan menjadi 2,yaitu :
1. Hukum ekonomi pembangunan, adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara Nasional.
2. Hukum Ekonomi social, adalah yang menyangkut pengaturan pemikiran hukum mengenai cara-cara pembangian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan martabat kemanusiaan (hak asasi manusia) manusia Indonesia.

Asas-asas hukum ekonomi indonesia :
a. Asas manfaat
b. Asas keadilan dan pemerataan yang berperikemanusiaan.
c. Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan.
d. Asas kemandirian yang berwawasan kebangsaan.
e. Asas usaha bersama atau kekeluargaan
f. Asas demokrasi ekonomi.
g. Asas membangun tanpa merusak lingkungan.

Dasar hukum ekonomi Indonesia :
a. Uud 1945
b. Tap mpr
c. Undang-undang
d. Peraturan pemerintah
e. Keputusan presiden
f. Sk menteri
g. Peraturan daerah
Hukum tertinggi yang mengatur mengenai perekonomian di Indonesia terdapat dalam pasal 33 UUD 1945, yang berbunyi :
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan
(2) Cabang–cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Hukum Ekonomi Indonesia juga harus mampu memegang amanat UUD 1945 (amandemen) pasal 27 ayat (2) yang berisi : “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Negara juga memiliki kewajiban untuk mensejahteraan rakyatnya, sehingga perekonomian harus dapat mensejahterakan seluruh rakyat, sementara fakir miskin dan anak yang terlantar juga perlu dipelihara oleh Negara. Negara perlu membuat iklim yang kondusif bagi usaha dan bagi masyarakat yang tidak mampu dapat diberdayakan. Sementara yang memang tidak dapat berdaya seperti orang sakit, cacat perlu diberi jaminan sosial (Pasal 34 UUD 1945). Tugas negara ini dalam kondisi sekarang tidaklah mudah dimana kemampuan keuangan pemerintah sendiri juga terbatas. Konsep perekonomian yang baik perlu dilaksanakan.

Sistem ekonomi di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila yang lahir dalam jantung bangsa yakni Pancasila dan UUD-45 beserta tafsirannya. Karena itu, sistem ekonomi Pancasila bersumber langsung dari Pancasila khususnya sila kelima, yaitu : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan amanat Pasal 27 ayat (2), Pasal 33-34 UUD-45 (Amandemen ke 4). Sila kelima ini menjelaskan bahwa semua orientasi berbangsa dan bernegara, politik ekonomi, hukum, sosial dan budaya, adalah dijiwai semangat keadilan menyeluruh dan diperuntukkan bagi seluruh rakyat Indonesia. demikian, keberadaan sistem Ekonomi Pancasila sudah ada dengan Pancasila sebagai landasan idiilnya dan UUD1945 sebagai landasan konstitusionalnya.
Dengan demikian diperlukan adanya peranan hukum yang bertujuan untuk mengatur dan merencanakan kehidupan ekonomi sehingga dalam kegiatan ekonomi dapat memajukan dan mensejeahterakan seluruh masyarakat. Karena adanya hukum yang berlaku, bukan tetapi hukum itu hanya dapat membatasi dan menekan saja masyarakat, tetapi sebenarnya memberi kesempatan kepada masyarakat untuk adanya dorongan perubahan kegiatan perekonomian yang lebih maju lagi.

EKONOMI INDONESIA DALAM REALITAS

Terpuruk di tahun 1998 ekonomi Indonesia mengalami masa dimana titik kestabilan ekonomi Indonesia mencapai titik terendah. Krisis moneter yang menghantam hampir di semua negara asia pasifik menyebabkan kestabilan ekonomi dunia sedikit terganggu. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami dampak sangat parah pada bidang ekonominya.

Pada akhir tahun 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa dalam empat hingga lima tahun ke depan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan mencapai 9 ribu triliun rupiah atau dua ribu triliun rupiah lebih tinggi daripada PDB tahun 2010. Lebih jauh dijelaskan oleh Menko Perekonomian bahwa pada tahun 2025 PDB Indonesia akan berada pada kisaran antara 3,7 hingga 4,7 triliun dolar AS dengan pendapatan per kapita antara 12 ribu hingga 16 ribu dolar AS yang setara dengan lebih kurang 8,5 juta hingga 11 juta rupiah per kapita per bulan. Capaian yang cukup spektakuler tersebut akan direalisasikan melalui penggunaan “sistem ekonomi terbuka” yakni: sistem ekonomi yang mengutamakan peran pasar meski peran pemerintah tetap besar”

Perekonomian indonesia sudah berjalan satu dasawarsa, tetapi pada kenyataannya  Indonesia belum juga keluar dari krisis moneter. Sehingga realitas perekonomian bukannya semakin membaik tapi semakin memburuk. Kemudian system Indonesia berubah pada saat pememerintaah berganti Presiden ke-6 oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Basis ekonomi yang berorientasi pada broad-based economy yang memprioritaskan pada komoditas ekspor ternyata tidak mampu memberikan surplus ekonomi. Realitasnya sekarang semua itu tergantikan oleh sistem perdagangan yang menjual negara demi uang.


SUMBER :
http://politik.kompasiana.com/2013/12/24/ekonomi-kerakyatan-antara-konsep-dan-realita-622447.html
http://cahyadrajat.blogspot.com/2014/03/sistem-hukum-ekonomi-yang-berlaku-di.html
https://rositaajjah.wordpress.com/2012/03/24/aspek-hukum-dalam-perekonomian-indonesia/

Jumat, 03 April 2015

Berkendara saat Melibas Banjir

Saat yang paling menyebalkan bagi pengendara motor adalah ketika hujan, karena harus repot-repot berhenti dan menggunakan jas hujan. Tetapi ada satu lagi yang tidak saya sukai yaitu banjir, kalau tidak hati-hati mesin motor bisa mati bahkan sampai macet karena terendam air.

Kali ini saya akan memberikan tips melewati banjir bagi pengendara roda dua.
1. Putaran mesin stabil

Bagi sebagian orang jika berkendara pelan pasti senang memainkan gas, jika ini anda lakukan pada saat menerjang banjir kemungkinan besar mesin akan mati, kenapa? karena saat mesin dalam putaran tinggi lalu kemudian turun secara mendadak, dan naik lagi akan membuat mesin menyedot bahan bakar lebih banyak, dan air dapat masuk melewati knalpot motor, karena tendangan balik mesin lebih besar.

2. Usahakan stabil diputaran mesin tinggi

Pada saat diputaran mesin tinggi maka gas yang keluar pada knalpot akan tinggi juga, dan air tidak sempat masuk melalui knalpot
3. Tidak menggunakan motor bebek

Motor bebek memang nyaman dikendarai, tetapi karena kebanyakan menggunakan mesin rebah posisi busi akan lebih rendah, jika terendam air lama akan menyebabkan busi macet.
4. Jangan melepas saringan udara

Melepas saringan udara sama saja dengan membiarkan udara masuk dengan bebas ke pembakaran, tanpa disaring. Apa jadinya jika air yang masuk, tentu saja mesin akan macet. Ini juga berlaku saat hujan deras.
5. Cari jalan lain atau berteduh

Usahakan mencari jalan lain yang tidak tergenang banjir, atau berteduh sebentar, jika banjir tidak mungkin untuk dilewati.

Sedikit saran bagi pengendara motor, ketika cuaca sudah menunjukkan tanda-tanda akan hujan, seperti mendung sebaiknya anda mengurungkan niat untuk pergi jauh karena dikawatirkan akan hujan lebat atau malah akan jadi banjir. Jika anda nekat untuk menerjang hujan, usahakan kondisi motor baik dan tidak sering macet.

Jas hujan yang anda gunakan juga sebaiknya yang berbentuk jaket dan celana / rok, sehingga akan memudahkan anda untuk berkendara dengan menggunakan sepeda motor, jika menggunakan jas hujan yang bukan jenis jaket akan membahayakan pengendara, sudah banyak kejadian kecelakaan akibat kurang memahami penggunaan jas hujan tersebut.